Ayah, barangkali hancurku ini sebab tegamu melukai ibu.
Barangkali rasa takut mencintai itu tumbuh sebab aku dibesarkan sambil melihatmu menyakiti ibu.
Berulangkali aku mencintai orang yang salah sebab aku tidak mengerti mana batasan yang masih layak dimaklumi, mana yang tidak pantas diberi maaf lagi.
Mungkin, sebab aku menyaksikan sendiri bahwa ibu telah memaafkan segala salahmu berkali-kali.
Berkali-kali pula cintaku dipatahkan oleh perlakuan seseorang yang telah aku sayangi sepenuh hati. pada titik kebencian itu, aku masih menemukan pengampunan untuknya padahal hancurku tak terkira.
Barangkali aku tumbuh sembari meniru bagaimana ibu selalu memaafkan perlakuanmu dari ayah.
Aku tau bahwa aku tidak pernah tau dengan jelas seperti apa lelaki yang baik itu.
Kehilangan demi kehilangan yang kualami pada akhirnya mengajariku bahwa cinta itu memang sebuta ibu mencintaimu.
Aku tumbuh dalam bayang-bayang ketakutan. pada ikatan mana aku harus percaya, yah? sedang cinta yang ayah dapat setelah bersaksi di hadapan Tuhan saja masih sanggup ayah lukai.
Perempuan yang telah melahirkan anak-anak ayah, merawat dan membesarkan kami, masih sanggup ayah khianati. setelah lebih dari separuh hidupnya ia berikan pada ayah, balasan yang ia dapatkan hanya berupa kenyataan yang nyaris membuatnya menyerah. (Bahkan sudah menyerah oleh takdir)
Jika bentuk cinta memang seperti cara ayah menyayangi ibu, akan lebih baik untukku tidak menikahi siapa-siapa. sebab, aku tidak sekuat ibu untuk mampu menahan segalanya. tidak seluas hatinya yang sanggup memaafkan semua luka, tidak setegar dirinya yang bisa menyeka sendiri tiap tetes air mata. bagiku, cinta itu menyeramkan, yah.
Ayah, aku tidak pernah tau makna cinta yang sungguh itu seperti apa. sebab, jika hanya dinilai dari materi, kurasa ibu pun mampu mengatur semuanya hingga terasa cukup. Tapi tetap saja meski ibu membantu semuanya menjadi cukup yang turun dari kelopak mata ibu hanyalah air mata.
Lalu, seperti apa makna cinta itu yah? apakah bahagia hingga tua harus melalui perdebatan panjang tiada habisnya?